Pancasila merupakan dasar negara, yang lahir pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila berasal dari 2 kata, yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Pancasila berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Adapun bunyi Pancasila yaitu Ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai – nilai Pancasila yang telah dirumuskan oleh The Founding Father, merupakan hasil dari nilai yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat. Jadi bukan sengaja diciptakan, melainkan menggali dari nilai – nilai masyarakat itu sendiri.
Berikut merupakan latar sejarah lahirnya Pancasila
1. Masa sejarah awal/prasejarah/praaksara
Masa praaksara merupakan kehidupan di zaman manusia purba sebelum mengenal aksara atau tulisan. Dari beberapa peninggalan pada masa praaksara mengandung nilai Pancasila didalamnya, seperti adanya nilai ketuhanan / nilai religi. Nilai ini berhubungan dengan kepercayaan manusia terhadap Tuhan, atau adanya nenek moyang pada zaman dahulu. Bentuk rasa syukur dan penghormatan dengan melakukan beberapa kegiatan seperti melakukan upacara keagamaan, pemujaan roh dan lain – lain.
Gambar diatas merupakan salah satu alat yang digunakan pada masa prasejarah yang disebut dengan Nekara. Gendang besar terbuat dari perunggu dengan bidang pukul yang lebar dan berpinggang mengecil. Nekara digunakan sebagai alat tabuh, nekara digunakan pada upacara-upacara keagamaan yang dihubungkan dengan bunyi-bunyian. Fungsi nekara secara umum adalah sebagai alat musik, sarana untuk memanggil hujan, keagamaan, dan sosial.
Menhir secara isitilah diartikan sebagai batu tegak atau batu yang didirikan tegak yang sudah atau belum dikerjakan, dan diletakkan dengan sengaja di suatu tempat untuk tujuan sebagai batu peringatan orang yang telah mati Benda tersebut dianggap sebagai medium penghormatan, menampung kedatangan roh dan sekaligus menjadi lambang orang-orang yang diperingati.
Gambar 3 : lukisan pada
dinding Gua PattaE di Maros, Sulawesi Selatan
Lukisan yang ditemukan pada dinding Gua PattaE di
Maros, Sulawesi Selatan, menggambarkan adanya kehidupan manusia secara
berkelompok pada saat itu. Lukisan ini menggambarkan kehidupan sosial – ekonomi
pada manusia purba pada waktu itu. Lukisan
yang ditemukan pada dinding goa bukan sebagai penghias tempat tinggal.
Melainkan sebagai bentuk penggambaran ekspresi pada saat itu dan menjadi media
komunikasi. Dari peninggalan tersebut terdapat beberapa nilai Pancasila yang
muncul, seperti nilai kemanusiaan, nilai persatuan dan keadilan sosial.
2. Masa Kerajaan
Istilah Pancasila pertama kali ditemukan dalam buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Istilah Pancasila memiliki pengertian kesusilaan yang lima, yaitu :
a. Dilarang melakukan kekerasan
b. Dilarang mencuri
c. Dilarang berjiwa dengki
d. Dilarang berbohong
e. Dilarang mabuk/minuman keras
Buku sutasoma yang ditulis oleh empu tantular memberikan gambaran tentang kehidupan rakyat Majapahit yang hidup damai, tentram, dan sejahtera. Kemakmuran tersebut dilukiskan dengan istilah gemah ripah loh jinawi, tata tentrem karta raharja. Selain itu, pada kerajaan majapahit dikisahkan tentang keberhasilan Maha Patih Gajah Mada dalam mewujudkan Sumpah Palapa, yakni dapat mempersatukan seluruh wilayah nusantara di bawah pimpinan Kerajaan Majapahit.
3. Masa Penjajahan
Kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, mengundang banyak sekali negara luar untuk datang ke Indonesia. Awal mulanya mereka melakukan perdagangan. Namun, pada akhirnya beberapa negara ingin menguasai wilayah Indonesia. Terdapat beberapa negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia, diantaranya adalah Portugis, Spanyol, Belanda, Jepang, Inggris. Kehidupan rakyat pribumi pada saat itu mengalami perubahan. Sehingga dibeberapa wilayah menimbulkan perlawanan terhadap penjajah. Para pahlawan yang berjuang, telah menegakkan nilai – nilai Pancasila. Seperti nilai kemanusiaan dan nilai persatuan serta adanya rasa cinta tanah air.
4. Masa Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional muncul akibat adanya rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Perlawanan fisik yang dilakukan untuk mengusir para penjajah ternyata tidak cukup efektif, sehingga dibutuhkan perubahan dalam hal perjuangan. Kebangkitan nasional muncul akibat adanya faktor dari luar dan dalam. Faktor luar yang mempengaruhi adalah adanya kemenangan Jepang atas Rusia, dan banyaknya gerakan – gerakan nasionalisme yang mucul di benua Asia. Sedangkan faktor dari dalam yaitu adanya rasa persatuan. Sehingga perjuangan yang dilakukan sudah tidak lagi secara kedaerahan dan pada perjuangan ini dipelopori oleh para pemuda.
Selanjutnya dibentuklah organisasi kepemudaan pada tanggal 20 Mei 1908 yang bernama Budi Utomo. Setelah itu muncul kembali organiasi – organisasi kepemudaan lain. Puncaknya adalah adanya Sumpah Pemuda yang mampu menyatukan suluruh Indonesia. Dengan berikrar “satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar