Selasa, 31 Desember 2024

SUB MATERI 3 - BUDAYA NASIONAL SEBAGAI IDENTITAS DAN JATI DIRI BANGSA

 BUDAYA NASIONAL SEBAGAI IDENTITAS DAN JATI DIRI BANGSA

Identitas dan jati diri bangsa merupakan ciri khas yang dimiliki suatu bangsa dan menjadi pembeda dengan negara lain. Identitas ini dibalut menjadi satu melalui dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia tercermin dalam sila Pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Melalui sila ketiga ini, mencerminkan kondisi bangsa yang didalamnya banyak perbedaan akan tetapi bisa disatukan. Hal inilah yang menjadi kepribadian bangsa, menjadi bangsa yang memiliki toleransi tinggi dan mampu hidup dengan rukun.

Meskipun memiliki landasan yang kuat, bukan berarti bangsa Indonesia jauh dari konflik yang muncul akibat keberagaman. Masuknya budaya luar dan pengaruh globalisasi membuat masyarakat memiliki cara pandang yang berbeda. Banyak konflik – konflik yang muncul akibat kurangnya rasa nasionalisme dan toleransi terhadap sesama.

Adanya ketidaksesuaian interaksi sosial yang dapat membahayakan persatuan dalam masyarakat.   Jika dibiarkan, hal ini dapat menjadi pengaruh negatif terhadap suatu peradaban / generasi dan merugikan lingkungan secara umum. Menurut Mariatin (2019) masalah sosial yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh ekslusi sosial atau proses yang menghambat interaksi antar masayarakat. Berikut merupakan faktor – faktor penyebab masalah sosial.

a.       Faktor ekonomi

Faktor ekonomi menjadi faktor dasar penyebab masalah sosial. Karena hal ini berkaitan langsung dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia berupa sandang, pangan, papan, Kesehatan dan Pendidikan. Ketidakmampuan mencukupi kebutuhan dasar menjadi masalah utama, hal ini bermula dari tidak seimbangnya antara pemasukan dan pengeluaran. Faktor ekonomi bisa menyebabkan masalah sosial yang besar seperti adanya kemiskinan, kejahatan, penjarahan, gangguan Kesehatan dan banyaknya pengangguran.

b.       Faktor budaya

Sebagai negara yang terbuka akan perubahan, tidak menutup kemungkinan banyak budaya yang masuk ke Indonesia. Ketidaksesuaian budaya baru yang masuk dengan budaya asli bangsa Indonesia, menjadi gejolak bagi masyarakat. Budaya luar yang bertentangan dengan nilai – nilai bangsa Indonesia bisa menjadi permasalahan sosial seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan obat – obat terlarang, tawuran dan kenakalan remaja. Namun, tidak semua budaya luar bersifat negative. Terdapat beberapa budaya luar yang bisa diterapkan di Indonesia, seperti budaya antri, penggunaan teknologi, pendidikan  dan lain – lain. Budaya nasional sebagai identitas dan jati diri bangsa berfungsi untuk memfilter budaya luar yang masuk ke Indonesia.

c.       Faktor biologis

Faktor ini berkaitan dengan kondisi kesehatan masyarakat. Masalah sosial akibat biologi berhubungan dengan adanya penyakit yang menular dan kurangnya fasilitas kesehatan. Hal ini erat kaitannya dengan kondisi ekonomi yang buruk dan pengetahuan tentang kesehatan yang kurang.  Kondisi yang seperti ini membuat banyak masyarakat yang terjangkit penyakit seperti gizi buruk, HIV/AIDS dan lain - lain. Sehingga pentingnya ada fasilitas kesehatan yang memadai dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Memberikan pengetahuan pentingnya pola hidup bersih sebagai bentuk penanggulangan masalah sosial dari faktor biologi.

d.       Faktor psikologis

Faktor ini berhubungan dengan psikis manusia. Faktor psikologis erat kaitannya dengan beban hidup yang dialami oleh masyarakat. Beban hidup yang muncul bisa mempengaruhi pola pikir, gangguan psikologi dan ketidakstabilan emosi. Beban berat dapat menimbulkan stress dan menimbulkan luapan emosi yang nantinya bisa memicu konflik di masyarakat. Contohnya muncul aliran sesat, antisosial, bunuh diri, depresi dan lain – lain. 

Sebagai warga negara yang baik sudah sepatutnya bersatu padu untuk menjaga stabilitas negara dengan menjunjung persatuan dan kesatuan. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam berperilaku sehari–hari. Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan meskipun berbeda suku, agama, ras maupun antargolongan. Perbedaan dalam keberagaman merupakan kekayaan alami yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai warga negara harus bangga dan mampu menjaga keberagaman yang ada. Jangan jadikan perbedaan sebagai alat untuk memecah belah bangsa.

Sumber gambar : Espero Production

Berdasarkan pasal 32 ayat 1 UUD NRI yang berbunyi “negara harus memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan menjamin kebebasan Masyarakat untuk mengembangkan nilai–nilai budayanya”. Menurut Laila dan Vera (2024) sebagai generasi penerus bangsa perlu adanya gerakan atau upaya dalam melestarikan budaya bangsa yaitu dengan Culture Experience. Culture Experience adalah metode pelestarian budaya yang dilakukan dengan terjun langsung atau mempelajarinya secara mendalam. Sebagai contoh tradisi di lingkungan masyarakat, penerapan culture experience adalah memberikan pengalaman kepada masyarakat untuk mengikuti dan mengambil peran dalam sebuah ritual tradisi. Melalui kegiatan ini masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan umum tentang tradisi. Akan tetapi juga bisa belajar dan mendapatkan nilai – nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut. Seperti nilai akidah, nilai sosial, nilai budaya dan nilai filosofis.

Metode culture experience juga dapat diterapkan di lingkungan sekolah yaitu dengan mengadakan pementasan budaya daerah. Diawali dengan siswa bersama guru pendamping melakukan riset tentang budaya daerah. Mempelajari nilai – nilai yang terkandung dalam sebuah budaya dan mengadakan pementasan budaya di sekolah. Dalam pementasan ini menggabungkan beberapa unsur budaya berupa tarian adat. lagu daerah, pakaian adat, cerita rakyat dan dolanan. Semua unsur budaya tersebut dikemas dalam suatu drama kolosal yang mengandung nilai–nilai luhur suatu daerah. Siswa memiliki pengalaman bermakna dalam kegiatan ini, selain dapat mempelajarinya siswa mampu memperkenalkan budaya nasional di era globalisasi. Membagikan kegiatan ini di sosial media sebagai bentuk pelestarian budaya nasional dikalangan pelajar. Mengemasnya dengan modern tanpa menghilangkan unsur tradisionalnya.

 

Daftar Pustaka

Laila, Nuralfi., & Vera, Susanti. (2024). Culture Experience untuk Solusi Erosi Budaya dalam Era Globalisasi Perspektif Qs. Al – Hujarat Ayat 13. Gunung Djati Conference Series 43. 30 - 31. https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/download/2277/1657/3711. Diakses pada 26 Desember 2024.

Mariatin. (2019). E- Modul Sosiologi Masalah Sosial. Direktorat Pembinaan  SMA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://repositori.kemdikbud.go.id/19472/1/Kelas%20XI_Sosiologi_KD%203.2%20%281%29.pdf. Diakses pada 26 Desember 2024.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar