Selasa, 31 Desember 2024

SUB MATERI 1 - TRADISI, KEARIFAN LOKAL DAN BUDAYA NASIONAL

 PELESTARIAN TRADISI, KEARIFAN LOKAL, DAN BUDAYA NASIONAL

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang hidup dalam satu lingkungan dan mampu berinteraksi dengan kepentingan yang sama. Hal ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial sehingga manusia tidak bisa hidup sendiri. Dari perkumpulan manusia tadi dapat menciptakan budaya dalam masyarakat, berawal dari kebiasaan – kebiasaan  sehingga menjadi perilaku yang berbudaya. Budaya dalam masyarakat mencakup cara hidup, sikap, pola perilaku dan pengetahuan dari generasi ke generasi yang diwariskan ke anggota masyarakat.

Pada era globalisasi seperti ini, penting adanya penguatan dalam hal budaya di masyarakat. Hal ini dikarenakan budaya di masyarakat menjadi salah satu identitas yang mereka miliki. Globalisasi dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan budaya. Mudahnya globalisasi masuk dalam masyarakat dapat membuat perubahan dalam segala aspek. Budaya di masyarakat memiliki tugas sebagai benteng atau penyaring budaya luar yang masuk. Agar budaya nasional atau budaya asli masyarakat Indonesia tidak tergerus oleh budaya luar yang masuk akibat globalisasi.

1.       Mengenal Tradisi, Kearifan Lokal & Budaya Nasional

 A.   Tradisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat. Tradisi menjadi gambaran sikap atau perilaku yang muncul dalam masyarakat, hal ini dilakukan secara terus menerus dan diturunkan ke generasi selanjutnya. Tradisi dalam masyarakat mencakup banyak hal, berupa tradisi agama, budaya dan sosial. Tradisi yang berkembang di masyarakat memiliki perbedaan berdasarkan lingkungan tempat tinggal mereka. Faktor alam, agama dan pola pikir masyarakat yang menjadi pembeda antara tradisi satu dengan yang lainnya.

 


          Gambar 1              
                              

Gambar 2

 

Merujuk dari website Kemenparekraf/Baparekraf RI (2024) Negara dengan lebih dari satu agama yang diakui dan keanekaragaman budaya, membuat Indonesia sangat kaya akan tradisi yang berkembang di masyarakat. Contohnya dalam tradisi menyambut hari besar agama islam yaitu Idul Fitri. Di beberapa tempat melakukan tradisi unik sebagai wujud rasa syukur dan toleransi antar umat beragama. Gambar 1 merupakan tradisi Perang Topat atau perang ketupat yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini merupakan tradisi menyambut lebaran di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tradisi ini sebagai perwujudan toleransi umat Islam dan umat Hindu yang tinggal berdampingan. Gambar 2 merupakan tradisi Grebek Syawal di Yogyakarta. Tradisi menyambut lebaran sebagai bentuk rasa syukur telah melewati puasa Ramadhan satu bulan penuh. Tradisi ini identik dengan adanya gunungan – gunungan yang diarak dan nantinya diperebutkan oleh warga sekitar. Selain Perang Topat dan Grebeg Syawal ada juga tradisi lain yang berkembang di Masyarakat yaitu Ronjok Sayak (Bengkulu), Binarundak (Sulawesi Utara), Festival Meriam Karbit (Kalimantan Barat), Mudik, Halal Bihalal.

 

B.    Kearifan Lokal

      Menurut Hashina (2021) kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu. Bentuk kearifan lokal dapat beupa nilai, norma, kepercayaan, ritual, adat, kesenian, karya sastra, dan simbol. Kearifan lokal menjadi nilai – nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Umam (2021), dikutip dari laman gramedia.com kearifan lokal adalah cara pandang hidup masyarakat di wiliyah tertentu tentang lingkungan tempat tinggal mereka. Pandangan ini berupa kepercayaan masyarakat di wilayah tersebut yang sudah berlangsung antar generasi ke generasi. Dalam rangka mempertahankan kearifan lokal di suatu wilayah, para orang tua mewariskan kearifan lokal pada keturunan mereka. Pada zaman yang modern saat ini, beberapa nilai kearifan lokal dianggap kuno. Meskipun demikian kearifan lokal sulit dipisahkan dari Masyarakat, karena di beberapa wilayah dianggap sebagai kepercayaan dan sudah mandarah daging. Kearifan lokal menjadi ciri khas yang dimiliki suatu daerah. Masing – masing daerah memiliki kearifan lokal yang berbeda. Hal ini tergantung dari karakteristik dari masyarakat daerah setempat dan ajaran yang diberikan oleh nenek moyang.

a.       ciri _ ciri kearifan lokal

1)      bertahan dari gempuran budaya asing

2)      memiliki kemampuan mengakomodasi budaya yang berasal dari luar

3)      mampu mengintegrasikan budaya asing ke dalam budaya asli di Indonesia

4)      mampu mengendalikan budaya asing yang masuk

5)      memberikan arah pada perkembangan budaya di Masyarakat

 

b.      Fungsi Kearifan Lokal

1)      Konservasi pelestarian sumber daya alam yang ada

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kearifan lokal sejalan dengan peraturan tersebut dalam hal pelestarian lingkungan. Masyarakat setempat dalam memenuhi kebutuhan warga dari alam dengan cara baik dan tidak merusak. Masyarakat wajib melindungi dan mengelola lingkungan hidup agar tetap lestari.

Gambar 3

 

Gambar 3 merupakan contoh kearifan lokal yang berguna untuk kelestarian lingkungan dan alam yaitu Subak di Bali. Menurut Hashina (2021) Subak adalah formasi berundak di sawah yang dibuat di daerah dataran tinggi seperti lereng gunung untuk budidaya padi. Melalui sistem subak ini, setiap petak sawah dapat dialiri air secara alami melalui bambu – bambu yang dipasang di petak sawah. Meskipun Subak adalah produk budaya masa lalu, sistem irigasi yang seperti ini dianggap irigasi yang unggul dan maju.

2)      Menjadi petuah, kepercayaan dan pantangan

Kearifan lokal tidak hanya berupa suatu karya sastra, melainkan juga nilai dan norma yang wariskan ke anak cucu agar tetap menjalani kehidupan dengan baik. Petuah atau nasihat lama juga diberikan oleh nenek moyang. Salah satunya adalah petuah Urip Iku Urup dari masyarakat Jawa. Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia yaitu Hidup Itu Menyala. Petuah tersebut ditafsirkan bahwa menjadi keharusan ketika hidup saling memberikan manfaat bagi sekitar. Makna petuah ini sangat klasik dan universal. Petuah ini memiliki nilai kemanusiaan yang tinggi, tidak hanya untuk masyarakat Jawa saja melainkan untuk seluruh alam semesta. (Denys, 2022).

3)      Menjadi ciri utama sebuah masyarakat

Meskipun dianggap kuno, kearifan lokal menjadi ciri khas yang dimiliki setiap masyarakat sehingga menjadi pembeda antara daerah satu dengan yang lainnya.

 

c.       Jenis – jenis kearifan lokal

Mengutip dari mediaIndonesia.com, Pangemanan (2023) menuliskan bahwa kearifan lokal dibagi menjadi 2, yaitu :

1)      Kearifan lokal berwujud nyata atau tangible

Bentuk kearifan lokal yang dapat dilihat secara nyata, yaitu berupa :

-          Tekstual : kitab tradisional primbon

-          Bangunan : rumah adat

-          Benda cagar budaya : patung, senjata tradisional, kain batik, kain tenun

2)      Kearifan lokal yang tidak berwujud atau intangible

Bentuk kearifan lokal yang tidak nyata atau tidak bisa dilihat, penyampaiannya melalui verbal dari orang tua ke anak (dari generasi ke generasi).

Contoh :

-          Te Aro Neweak Lako (Papua) : alam merupakan bagian dari diri masyarakat Papua, sehingga pemanfaatannya harus hati – hati

-          Celako Kumali (Bengkulu) : tata nilai dalam berladang dan bertanam untuk kelestarian lingkungan.

-          Tana’Ulen (Dayak) : Kawasan hutan menjadi milik masyarakat adat

-          Awig – awig (Bali dan Lombok) : sebuah norma yang berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan Masyarakat

-          Pikukuh (Baduy) : sebuah prinsip mitigasi bencana yaitu “gunung tidak boleh dihancurkan, sumber air tidak boleh dirusak”.

 

C.     Budaya Nasional

Budaya nasional merupakan budaya yang menjadi ciri khas atau identitas nasional. Unsur pembentuk dari budaya nasional yaitu budaya lokal. (Pambudi, 2024). Budaya nasional tercermin dari semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Budaya nasional yang terbentuk dipengaruhi oleh banyak factor yaitu sejarah, geografi dan kebiasaan masyarakat yang beragam. Budaya nasional yang muncul tidak hanya berupa fisik seperti bangunan, pakaian adat dan tarian melainkan juga non fisik berupa nilai – nilai seperti gotong royong dan toleransi.

Budaya nasional sebagai ciri khas bangsa Indonesia memiliki keunikan yang membedakan dengan negara lain. Terdapat beberapa karakteristik utama dari budaya nasional yaitu sesuai dengan semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika”, berasal dari kearifan lokal, budaya yang muncul dipengaruhi oleh sejarah dan kepercayaan, bersifat dinamis artinya selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman, dan menjungjung nilai – nilai kemanusiaan serta gotong royong. Hal ini identik sekali dengan nilai – nilai luhur bangsa Indonesia (Laila, 2021). Berikut merupakan contoh budaya nasional yang berkembang di berbagai daerah dan menjadi warisan budaya bangsa Indonesia.


a.       Rumah adat

Rumah adat merupakan rumah tradisional bangsa Indonesia, setiap daerah memiliki ciri khas dan makna disetiap bangunannya.

Gambar 4

Sumber gambar : https://www.gramedia.com

 

Rumah adat diatas adalah rumah adat Radakng dari Kalimantan Barat. Rumah Radakng disebut juga rumah Panjang. Rumah dengan Panjang 180 meter dan lebar 30 meter, dibuat dengan penyangga yang banyak dan tinggi. Tangganya lebar dan berjumlah ganjil. Rumah ini memiliki filosofi sebagai lambing kebersamaan dan toleransi. Hal ini dikarenakan tempatnya yang luas sehingga dapat menampung banyak keluarga. Rumah ini juga dilengkapi dengan replica burung Enggang Gading yang bertengger sebagai symbol kekuatan suka Dayak dari Kalimantan Barat (Umam, 2021).


Gambar 5
Sumber gambar : https://www.gramedia.com

 

Selanjutnya ada rumah adat Dalam Loka dari Nusa Tenggara Barat. Rumah berbentuk panggung dengan tiang penopang bangunan berjumlah 99. Jumlah ini menggambarkan kepercayaan dalam agama islam yang menandakan sifat Allah SWT. Terdapat beberapa dekorasi rumah berupa kebun, tempat loceng dan gahpura yang melambangkan kepercayaan Masyarakat (Umam, 2021).


b.      Pakaian Adat

Pakaian adat adalah busana tradisional yang dimiliki oleh suatu daerah atau suku yang menjadi identitas daerah tersebut.


Gambar 6
Sumber gambar : https://indonesiabaik.id

 

Mengutip dari Indonesiabaik.id (Finaka, 2022), kebaya memiliki makna disetiap unsurnya. Kebaya merupakan pakaian adat yang berasal dari Jawa. Pakaian yang memiliki karakteristik tradisional dan sederhana. Pakaian ini identic dengan perempuan Indonesia yang melambangkan kesederhanaan, keanggunan, kelembutan dan keteguhan perempuan Indonesia. Pada era modern saat ini, kebaya digunakan pada acara – acara formal dengan tampilan yang lebih modern tanpa menghilangkan nilai filosofinya.

 

Gambar 7
Sumber gambar : https://id.theasianparent.com


Selanjutnya adalah baju Bodo yang berasal dari suku Bugis – Makasar, Sulawesi Selatan. Menurut Intan (2024), baju adat yang terbuat dari kain tenun dan identik dengan lengan pendek. Baju bodo memiliki beberapa warna yang melambangkan usia pengguna dan status sosial.

-        Warna kuning : untuk anak – anak yang melambangkan keceriaan.

-    Warna merah muda : dalam Bahasa Bugis merah muda disebut Bakka atau setengah matang. Jadi baju ini digunakan oleh anak Perempuan usia 10 – 14 tahun.

-       Warna jingga : untuk anak usia 14 – 17 tahun

-      Warna merah : untuk perempuan dewasa yang belum menikah atau sudah menikah tapi belum memiliki keturanan

-        Warna hijau : untuk bangsawan Bugis

-        Warna ungu : untuk perempuan yang berstatus janda

-        Warna putih : untuk pengasuh, pembantu dan dukun yang melambangkan kesucian

-        Warna hitam : untuk Perempuan dengan usia diatas 25 – 40 tahun

 

c.      Upacara Adat

Upacara adat adalah suatu kegiatan tradisional yang dilakukan oleh penduduk secara turun temurun atas dasar kepercayaan. Setiap daerah memiliki upacara adat yang berbeda, terdapat upacara adat perkawinan, kelahiran dan kematian. Upacara adat dilakukan sebagai symbol bentuk syukur dan memohon perlindungan kepada Tuhan YME.


Gambar 8
Sumber gambar : https://tirto.id

 

Upacara adat diatas adalah upacara adat Rambu Solo, merupakan upacara adat kematian yang berasal dari Toraja, Sulawesi Selatan. Menurut Fallahnda (2022) upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang yang meninggal dan mengantarkannya kea lam roh. Dalam pemakaman, terdapat hewan yang dikurbankan yaitu kerbau dan babi. Besaran hewan yang dikurbankan menandakan status ketika hidup. Semakin tinggi strata sosial maka semakin banyak hewan yang dikurbankan. Secara garis besar rangkaiannya sebagai berikut memandikan mayat, melantunkan doa, membungkus mayat, berkabung, mayat diarak dan dikebumikan ke goa di lereng tebing (semakin tinggi tebing tempat pemakaman maka semakin tinggi strata sosialnya).

 

d.      Tarian adat

Tarian adat adalah kesenian tradisional suatu daerah yang mencerminkan filosofi, budaya dan kearifan lokal. Masing – masing gerakan tari dan atribut yang digunakan memiliki makna yang mendalam. Tarian adat biasanya dibawakan ketika upacara adat, menyambut tamu, panen raya, atau kegiatan adat lainnya.


Gambar 9
Sumber gambar : https://www.indonesia.travel


Gambar diatas merupakan tarian adat yang bertema perang dari Flores Nusa Tenggara Timur bernama Tari Caci. Mengutip dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (2023) Tari kebanggaan masyarakat Flores ini memiliki gerakan dan atribut seperti berperang. Tarian ini dibawakan setelah musim panen. Memiliki makna rasa syukur atas panen yang didapatkan masyarakat. Selain itu bentuk rasa syukur atas kesehatan dan peresmian kampung. Memiliki 3 tujuan yang berbeda, maka Gerakan yang ditampilkan pun memiliki perbedaan. Hal ini disesuaikan dengan keperluannya.

 

e.       Lagu daerah

Lagu daerah adalah lagu yang berasal dari suatu daerah , memiliki lirik dan irama yang sederhana, serta menggunakan bahasa daerah. Menurut A, Rifda (2021) lirik yang ditulis mencerminkan kehidupan masyarakat setempat. Pencipta lagu daerah kebanyakan tidak diketahui, karena lagu daerah produk masa lalu yang diciptakan oleh nenek moyang dan disebarluaskan secara lisan. Lagu daerah memiliki pesan yang penting bagi pendengarnya. Biasanya digunakan untuk sarana upacara adat, pengiring tarian/pertunjukan atau sebagai media komunikasi dan sebagai media hiburan.


Gambar 10
Sumber gambar : https://www.gramedia.com

 

Lagu Apuse merupakan lagu daerah Papua, lagu yang sering dibawakan dengan riang gembira. Memiliki makna yang mendalam, lirik lagu Apuse memiliki makna kesedihan seorang cucu yang harus merantau dan berpamitan dengan kakek neneknya. Sang cucu pergi untuk mecari kehidupan yang lebih baik, sehingga harus meninggalkan nenek kakeknya.


Gambar 11
Sumber gambar : https://www.gramedia.com


Selanjutnya adalah lagu Soleram yang berasal dari Riau. Mengandung makna setiap anak harus memiliki budaya malu. Menjaga kehormatan negara, budaya dan harga dirinya. Selain itu juga, senantiasa menyambung tali persaudaraan dan menghindari perpecahan antar golongan.

 

f.        Alat musik tradisional

Alat musik tradisional biasanya digunakan untuk mengiringi tarian adat, upacara adat, maupun lagu daerah. Setiap daerah memiliki alat musik yang berbeda, akan tetapi memiliki fungsi yang sama. Berikut contoh alat musik tradisional.


Gambar 12 : Sasando
Sumber gambar: https://kemenparekraf.go.id

 


Gambar 13 : Gamelan

 

 

D.     Pelestarian Tradisi, Kearifan Lokal dan Budaya Nasional

Budaya yang beragam dengan jumlah yang banyak merupakan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Budaya merupakan warisan nenek moyang yang harus tetap dilestarikan. Hal ini agar tidak hilang tergerus jaman yang semakin modern. Budaya nasional menjadi identitas bangsa yang menjadi pembeda dengan bangsa lain. Pelestarian budaya bukan hanya tugas dari pemerintah melainkan semua elemen yang ada, semua masyarakat Indonesia. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan agar budaya nasional tetap lestari. Salah satunya adalah kegiatan kebudayaan. Kegiatan ini dapat dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah maupun berbangsa bernegara. Penggunanan bahasa daerah dilingkungan keluarga menjadi salah satu upaya untuk melestarikan budaya nasional. Hal ini merupakan kontribusi nyata yang dapat dilakukan oleh semua elemen.

 

Gambar 14
Sumber gambar : Espero Production

 

Pengenalan budaya kepada siswa – siswi di sekolah bisa dilakukan melalui pentas seni budaya. Pentas ini menampilkan beberapa kesenian daerah yang meliputi tarian adat, cerita rakyat, lagu daerah dan dolanan. Melalui kegiatan ini siswa bisa belajarn budaya nasional dan mampu menumbuhkan jiwa nasionalisme. Selain itu dalam proses Latihan siswa dapat belajar nilai – nilai luhur bangsa seperti gotong royong dan toleransi. Hal ini bertujuan agar budaya tidak punah dan dapat diwariskan ke generasi selanjutnya. Sebagai negara yang kaya akan budaya, membuat penduduk Indonesia bangga memilikinya. Melalui budaya dapat menjadi jembatan untuk membentuk persatuan dan kesatuan bangsa.

 

 

 

 

DAFTAR RUJUKAN

 6 Tarian Tradisional Indonesia yang Indah, Penuh Makna, dan Bisa Disaksikan dari Rumah!. 2023. Diakses pada 25 Desember 2025, dari https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/6-tarian-tradisional-indonesia-yang-bisa-disaksikan-dari-rumah.html.

A, Rifda. 2021. Ciri – ciri Lagu Daerah: Fungsi, Contoh dan Maknanya. Diakses pada 25 Desember 2024, dari : https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-lagu-daerah/?srsltid=AfmBOoprdfadJZLhiSGxDw9GM6MgIljQtctDHt6485DtZW1kTZmbc51r.

Denys, Bennartho. 2022. Memahami Filosofi Jawa “Urip Iku Urup”. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://dutadamaiyogyakarta.id/memahami-filosofi-jawa-urip-iku-urup/.

Fallahnda, Balqis. 2022. Mengenal Rambu Solo, Tradisi Pemakaman di Tana Toraja. Diakses pada 25 Desember 2024, dari https://tirto.id/mengenal-rambu-solo-tradisi-pemakaman-di-tana-toraja-gzA5.

Finaka, Andrean W. 2022. Kebaya, Busana Khas Perempuan Indonesia. Diakses pada 25 Desember 2024, dari https://indonesiabaik.id/infografis/kebaya-busana-khas-perempuan-indonesia#:~:text=Filosofi%20Kebaya&text=Sebutan%20%22Kebaya%22%20merupakan%20kata%20yang,kelembutan%20dan%20keteguhan%20perempuan%20Indonesia.

Laila. 2021. Karakteristik Budaya Nasional: Pengertian, Contoh dan Sumbernya!. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://www.gramedia.com/literasi/karakteristik-budaya-nasional/?srsltid=AfmBOoozMMr5ZXCj3HjLjfTShLslmkI-6nl0OoozpkQbyu1d_Pz2ppBw.

Hashina, Nika Halida. 2021. Contoh Fungsi Kearigan Lokal bagi Kelestarian Lingkungan. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://tirto.id/contoh-fungsi-kearifan-lokal-bagi-kelestarian-lingkungan-gbLJ.

(https://kbbi.web.id/tradisi), diakses pada 23 Desember 2024.

Intan, Ruhaeni. 2024. Mengenal Baju Bodo, Baju Tertua di Dunia Kebanggaan Suku Bugis. Diakses pada 25 Desember 2024, dari : https://id.theasianparent.com/baju-bodo.

Pambudi, Aan. 2024. Budaya Nasional Indonesia. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://www.geografi.org/2022/03/budaya-nasional-indonesia.html. 

Pangemanan, Joan Imanuella Hanna. 2023. Kearifan Lokal Adalah: Ciri, Fungsi, dan Contoh. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://mediaindonesia.com/humaniora/588114/kearifan-lokal-adalah-ciri-fungsi-dan-contoh#google_vignette.

Tradisi Menyambut Lebaran yang Unik dan Bermakna di Indonesia. (2024). Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/tradisi-menyambut-lebaran-yang-unik-dan-bermakna-di-indonesia.

Umam. 2021. Kearifan Lokal : Pengertian, Ciri – Ciri, Fungsi, Hingga Jenisnya. Diakses pada 24 Desember 2024, dari https://www.gramedia.com/literasi/kearifan-lokal/?srsltid=AfmBOoo7aSdM8IVwGWJSbhzkpExXhAudWAz2d1bhp72rfFH2h7Cq0E1R.

 

Sumber rujukan gambar :

Gambar 1 dan 2 : https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/tradisi-menyambut-lebaran-yang-unik-dan-bermakna-di-indonesia

Gambar 3 : https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/sistem-subak-warisan-budaya-dunia-dan-daya-tarik-wisata

Gambar 4 dan 5 : https://www.gramedia.com/literasi/rumah-adat-paling-populer/?srsltid=AfmBOopDelTzfE1fTlUzQSAJQbnFLvJiSZ-AGLtFdNjRWK_sK85VAbeX 

Gambar 6 : https://indonesiabaik.id/infografis/kebaya-busana-khas-perempuan-indonesia#:~:text=Filosofi%20Kebaya&text=Sebutan%20%22Kebaya%22%20merupakan%20kata%20yang,kelembutan%20dan%20keteguhan%20perempuan%20Indonesia.

Gambar 7 : https://id.theasianparent.com/baju-bodo

Gambar 8 : https://tirto.id/mengenal-rambu-solo-tradisi-pemakaman-di-tana-toraja-gzA5

Gambar 9 : https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/6-tarian-tradisional-indonesia-yang-bisa-disaksikan-dari-rumah.html

Gambar 10 dan 11 : https://www.gramedia.com/literasi/ciri-ciri-lagu-daerah/?srsltid=AfmBOoprdfadJZLhiSGxDw9GM6MgIljQtctDHt6485DtZW1kTZmbc51r

Gambar 12 dan 13 : https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Alat-Musik-Tradisional-Asli-Indonesia

Gambar 14 : Espero Production

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar